Selasa, 23 Oktober 2012

Etika Bisnis Adalah..

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang.

Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika manajemen, yaitu penerapan standar moral dalam kegiatan bisnis. Jadi, Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.


Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset tak ternilai sebagai good will bagi sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa dalam competitive advantage.




sumber : Wikipedia

Selasa, 16 Oktober 2012

Friendzone (??!)




Friendzone..
Hmmmm, menurut gue fenomena tersebut merupakan kejadian yang cukup'WAW'. Entah apakah dijaman dahulu sudah ada atau tidak pernah ada mengenai fenomena ini. Tapi, kalau jaman dulu memang belum ada, waaaahh.. berarti anak jaman sekarang itu kreatif nya terlalu tega yaaa :p hehe. Yeah, its really really interesting. Karena, gue jadi berasa ingin getok kepala si pelaku sambil bilang "heiii..sadar hei..".

Saat mendengar kata Friendzone, gue sih gak terlalu ngerti maksudnya. Tapi, saat mendengar kasusnya, gue hanya bisa tertawa dan mengangguk-angguk kan kepala. It's sounds like, 'woogh, I know who it is..' *sambil ketawa-tawa ngebayangin* (whoops)
Kembali ke pembahasannya, sebenarnya di page ini, gue bukan untuk memberikan penjelasan tentang friendzone secara tepat. Karena gue menemukan blog pembahasan Friendzone yang keren banget guys! ( Di sini ) dari penjelasan blog tersebut, tersirat harapan gue, semoga para pelaku bisa menyadari ya bahwa sikap mereka itu tidak terlalu baik, guys.

Intinya, apapun yang dipikirkan oleh si pelaku pembuat friendzone tersebut, gue cuma mau bilang 'jangan gitu-gitu amat deh ya..' terkadang tersirat pula agar si pelaku tidak pernah mengulangi ke-khilafan-nya ya.
Dan untuk gambar yang saya tampilkan di atas, adalah gambar yang menampilkan tentang bagaimana caranya untuk lepas dari 'lingkaran ketegaan' tersebut (pastinya ini untuk para korban ya...). Kalian bisa kunjungi sumber.
Terimakasih atas perhatiannya dalam page iseng-iseng ini. Semoga gak berlanjut ya fenomena ini ;).


Sumber :  http://www.wikihow.com/Escape-the-Friend-Zone

Persiapan dan Perencanaan

Prinsip 1: Strategi harus sederhana. Semakin rumit strategi itu kita buat, mungkin akan semakin sulit untuk diimplementasikan atau diadaptasikan ke lingkungan pasar kita yang senantiasa berubah-ubah.
Prinsip 2: Strategi harus cepat. Sebuah strategi sebaiknya tidak menghabiskan banyak waktu dalam proses penyusunannya, apalagi dalam pelaksanaannya. Salah satu kemajuan di bidang strategi dalam satu dekade terakhir adalah penekanan pada struktur yang fleksibel, mudah digunakan, dan cepat beradaptasi. Semua orang dapat menggunakan sistem strategi yang luar biasa kuat ini, dan mengaplikasikannya ke situasi mereka saat ini, tanpa peduli apakah mereka pemimpin perusahaan, tenaga penjual profesional, atau orang yang tidak puas dengan kecepatan yang diberikan oleh pendekatan strategi dan perencanaan mereka yang sekarang ini.
Prinsip 3: Strategi harus dapat membuahkan hasil dengan segera, nyata, dan dapat diukur. Kata-kata penting yang harus diingat di sini adalah: Seberapa Cepat, Seberapa Besar!
Bisakah Anda mencapai dan mempertahankan kesuksesan TANPA perencanaan dan strategi? Tentu bisa! Namun, jika pendekatan Anda yang sekarang tidak menghasilkan tingkat kesuksesan sesuai keinginan Anda, barangkali Anda perlu mempertimbangkan pendekatan yang sangat sederhana untuk strategi dan perencanaan yang dapat menghasilkan perbedaan dan terukur secara cepat dan tepat.
Ingatlah selalu, jika dilakukan dengan benar, strategi dan perencanaan akan mengantisipasi penyesuaian dan perubahan yang merupakan elemen penting dalam hidup. Faktanya, konsep strategi mungkin merupakan satu-satunya proses yang tidak hanya menerima perubahan, tetapi juga bergantung pada perubahan itu sebagai Keuntungan Kompetitif. Jika bukan karena TANTANGAN dan PERUBAHAN, yang memengaruhi upaya perencanaan semua orang, maka semua orang akan menjadi MILYARDER dengan upaya minimal. Tantangan dan perubahan inilah, yang pada kenyataannya benar-benar membuat seseorang kuat. Pilihannya ada di tangan Anda — terus mendapatkan apa yang saat ini Anda miliki ATAU mengembangkan segala kemungkinan.

Sumber : wuryanano.com

Do something Best, for Being Something

Kesuksesan ternyata dipengaruhi pula oleh perilaku yang tentunya harus hebat. Apa sajakah perilaku tersebut? Perhatikan dibawah ini :)

  • Disiplin
    • Disiplin adalah perilaku terkendali, merupakan hasil dari pelatihan dan pengendalian diri. Anda sudah membuat keputusan untuk mencapai target-target Anda. Bersikap disiplin berarti Anda tidak akan melepaskan target Anda.
    • Disiplin telah mengajari bahwa kehidupan bisnis tidak selalu mulus, dan akan ada masa-masa sulit. Pengalaman telah mengajari, bahwa dengan bersikap disiplin, Anda dapat melalui masa-masa sulit itu. Anda tetap semangat mengejar target sasaran Anda, dan fokus Anda tidak pernah goyah.
  • Fokus
    • Jika Anda tidak tahu arah mana yang Anda tuju, maka perusahaan Anda akan mengalami kesulitan untuk fokus kepada target sasaran yang diinginkan.
    • Tanpa perspektif yang jelas, Anda tidak dapat fokus pada hasil yang didambakan. Terlalu mudah untuk menjadi terganggu, tidak teratur, dan tidak konsisten.
  • Ketekunan
    • Definisi ketekunan adalah sebagai kelanjutan dari suatu dampak setelah penyebabnya disingkirkan. Begitu Anda meluangkan waktu untuk menciptakan suatu strategi dan menerapkan suatu rencana bisnis, maka target Anda menjadi jelas.
    • Jika Anda disiplin dan fokus, maka dengan ketekunan itu akan memungkinkan Anda untuk melihat segala rintangan yang tidak terencana, BUKAN sebagai masalah, melainkan sebagai peluang. Anda menjaga mata tetap tertuju pada tujuan. Anda mencoba berbagai hal yang berbeda untuk mengatasi rintangan-rintangan ini. Anda tahu ke arah mana Anda pergi. Anda tahu Anda tidak dapat dihentikan.
    • Anda tahu bahwa ketekunan Anda adalah yang menggerakkan Anda ke depan. Anda akan menemukan cara untuk mengatasi rintangan apa pun, dan terus berjalan penuh semangat.
  • Kepemilikan
    • Kepemilikan adalah sebuah kondisi sebagai seorang pemilik. Ini bermakna memegang hak secara hukum untuk memiliki sesuatu, tidak hanya benda nyata, tetapi juga impian, target, bisnis, dan hidup Anda. Anda siap menghadapi apa pun yang dilemparkan kehidupan ke arah Anda.
    • Kepemilikam berhubungan dengan perubahan, membuat perubahan untuk bergerak maju, mengubah perilaku untuk terus bergerak maju, mengubah perilaku yang tidak berjalan dengan baik, serta menghadapi dunia seperti apa adanya.
    • Anda merupkan pemilik dari hasilnya, karena Anda memiliki kejelasan tentang ke arah mana yang ingin Anda tuju, dan Anda mengambil kepemilikan untuk hal itu.
    • Dengan kepemilikan, Anda tahu bahwa jika Anda tidak mendapatkan hasil yang Anda inginkan, Anda dapat mengambil tindakan dan mengubah hasil itu.
    • Kepemilikan begitu memberdayakan. Anda tahu bahwa jika Anda tidak memiliki keahlian, Anda dapat belajar atau mempekerjakan orang lain untuk mengajarkan kepada Anda.
  • Egoisme
    • Maksud egoisme di sini bukanlah mengacu pada perilaku kekanak-kanakan yang menyatakan bahwa segala sesuatu adalah “milik saya, milik saya, milik saya”, melainkan mengacu pada egoisme dewasa yang memungkinkan untuk membuat keputusan berdasarkan hasil yang ingin didapatkan.
    • Bersikap egois berarti bertanya, “Bagaimana saya dapat melindungi waktu, energi, dan uang saya, sehingga saya hanya menghabiskannya untuk hal-hal yang akan membawa saya lebih dekat ke tujuan saya?”
    • Jenis egoisme ini memungkinkan Anda untuk memastikan sumberdaya berharga Anda, hanya digunakan untuk aktivitas yang menguntungkan bisnis dan perusahaan Anda.
  • Orientasi Hasil
    • Hasil berarti berakhir dengan cara tertentu. Begitu Anda mendefinisikan target hasil yang ingin dicapai, dan bagaimana Anda ingin segala sesuatu berakhir, maka Anda dapat mengambil kepemilikan untuk menciptakan hasil yang Anda inginkan.
    • Jika Anda tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, Anda kembali pada ketekunan, kepemilikan, fokus serta disiplin, dan tahu bahwa Anda memiliki keterampilan, dorongan, hasrat, pengetahuan, dan peta jalan yang akan membawa Anda ke mana pun Anda mau.
    • Hasil hanyalah satu cara untuk mengukur kesuksesan, entah Anda menyelesaikan pekerjaan itu atau tidak. “Tidak ada yang namanya mencoba; yang ada hanya melakukan.”
  • Fokus pada Manusia
    • Semua orang sukses mengerti bahwa kesuksesan mereka datang bersama dan melalui orang lain. Orang sukses mengakui para individu ini, menghargai mereka atas kontribusinya terhadap hasil itu, yang mengantarkannya pada kesuksesan, dan mereka juga akan mengemban tanggung jawab atas segala sesuatu yang tidak berhasil.

     
Sumber : wuryanano.com

Bertahan Dalam Dunia Bisnis

Setiap hal pasti memiliki sebuah cara atau paling tidak kita mengetahui taktik jitu dalam menjalaninya. Begitu juga dalam dunia bisnis, memiliki strategi-strategi yang perlu anda ketahui. 
yaitu; 
 
1.  Tentukan Brand dan Positioning Produk. Brand dan positioning tersebut haruslah yang sesuai dengan target market dan dapat mewakili karakteristik dari barang yang diprduksi. Brand aksesori untuk remaja misalnya, tentunya harus dapat mewakili jiwa dan cita rasa remaja.
2.  Tentukan Lokasi Penjualan. Lokasi penjualan ditentukan oleh lokasi calon pembeli. Calon pembeli harus mudah mencapai lokasi penjualan sehingga strategi pemasaran dapat berjalan dengan baik.
3.  Dekati Calon Pembeli Dengan Perkenalan Brand dan Positioning Produk. Bisa dengan mengikuti event semacam bazaar, membuat website, menyebarkan flyers atau brosur, hingga membuat iklan dan memuatnya di media cetak maupun elektronik.
4.  Buat Penawaran Menarik. Di bulan-bulan pertama sebaiknya dibuat beberapa penawaran yang dapat menarik minat calon pembali untuk mencoba menggunakan produk. Ubah penawaran pada waktu-waktu tertentu hingga posisi brand dan positioning kuat di benak calon pembeli. Saat brand dan positioning produk sudah mulai dikenal, bukan berarti keadaan sudah aman. Justru saat inilah kondisi mulai berbahaya karena pesaing pun sudah mulai mengenal Anda. Lalu apa yang harus Anda lakukan?
5.  Network. Perluas jaringan dengan membuka hubungan. Misalnya dengan meminjamkan produk menjadi properti dalam majalah, mensponsori event yang sesuai dengan segmen konsumen, atau membuka lokasi penjualan baru. Dengan begitu, konsumen akan tambah mengenal produk Anda.
6.  Mengembangkan Usaha. Jika di awal Anda merintis usaha, segmentasi target market Anda adalah remaja, Anda boleh saja merambah ke segmen wanita dewasa. Selama jenis usaha dan jenis produknya tidak jauh berbeda, Anda tinggal menyesuaikan strategi marketing yang sudah ada.
7.  Kuatkan hati. Kerja keras dan Pantang Menyerah. Menjalankan usaha sendiri tentunya cukup melelahkan, menyita waktu dan pikiran. Sementara orang lain memperoleh penghasilan tetap setiap bulan, Anda harus memikirkan berbagai pengeluaran. Inilah seni dari menjalankan usaha sendiri. Kuatkan hati, kerja keras dan pantang menyerah.
8.  Nama Brand Usaha. Last but no least, jangan pernah memilih nama brand yang sama persis dengan nama brand lain yang telah ada.


Sumber: http://amazonise.wordpress.com

4 Kunci Sukses Dalam Berbisnis

Dunia bisnis di Indonesia terus menggeliat, seolah tidak mempedulikan karut marut pemilu dan peristiwa Bom Mega Kuningan. Untuk itu perlu bagi para pelaku bisnis untuk menyusun strategi handal.
"Untuk memenangi pasar dalam dunia yang terus berubah ada 4 kunci sukses," kata Simon Jonatan, Konsultan Marketing, dalam acara Founder's Day di Ciputra World Jakarta Marketing Gallery, Senin (24/8).
Keempat kunci tersebut adalah:
1. Awareness: yang termasuk dalam poin ini adalah iklan yang gencar untuk membangkitkan kesadaran terhadap produk tersebut bagi konsumen.
2. Attractiveness: apakah produk kita menarik. Harus ada sesuatu yang berbeda dipandingkan produk lain yang diproduksi kompetitor.
3. Availability: apakah produk juga dilengkapi oleh ketersedian yang menunjung. Misalnya, produk rumah dilengkapi dengan akses yang mudah dan strategis.
4. Affordability: untuk menarik konsumen, penjualan produk disertai dengan berbagai macam potongan harga maupun kredit ringan.
Menurut Simon, keempat kunci sukses ini bisa meningkatkan brand of mind konsumen. "Ini penting. Karena kalau konsumen mau beli, di otaknya sudah mengingat satu produk yang dipercaya," ucapnya.




Sumber : Kompas.com

Minggu, 07 Oktober 2012

KASUS BUMBU MASAK XYZ YANG BERUNSUR BABI

Terbongkarnya kasus penggunaan unsur babi pada proses pembuatan bumbu masak (MSG) merk XYZ oleh pihak MUI Pusat, seharusnya menyadarkan kaum muslimin di negeri ini bahwa meskipun sertifikat HALAL telah diperoleh, masih bisa terjadi unsur penipuan dalam prakteknya di lapangan. Oleh sebab itu sebaiknya kita sangat berhati-hati dalam masalah makanan ini.
Berkaitan dengan bumbu masak merk XYZ yang mengandung unsur babi, meskipun dikatakan manajemen XYZ terbatas untuk produk waktu tertentu saja, sebenarnya membawa implikasi yang sangat luas bagi industri makanan lainnya. Hal ini mengingat bumbu masak (MSG) yang diproduksi pihak XYZ merupakan bahan dasar atau salah satu bahan baku bagi jenis industri makanan lainnya.
Salah satu contohnya adalah bumbu masak merk 123 yang merupakan produk pihak XYZ pula yang kini cukup populer di masyarakat, sekiranya bahan dasar MSG yang mereka gunakan adalah merk XYZ yang mengandung unsur babi pula (dan rasa-rasanya san gat musykil pihak XYZ dalam memproduksi bumbu masak merk 123 memakai MSG merk diluar XYZ karena mereka masih satu manajemen), seharusnya ditarik pula dari pasaran.
Implikasi yang lebih luas lagi adalah industri makanan yang menggunakan unsur MSG dalam proses pembuatannya, seperti: industri mie-instant, industri makanan anak-anak, industri biskuit, industri krupuk, industri kecap, industri makanan ringan lainnya serta industri penyedap rasa seperti merek 123 tersebut. Bila dalam proses pembuatannya menggunakan bumbu masak (MSG) merk XYZ yang mengandung unsur babi tersebut, seharusnya ditarik pula dari pasaran karena secara otomatis makanan tersebut mengandu ng atau kecampuran unsur babi pula.
Dalam hal ini memang sulit menuntut kejujuran pihak industri makanan yang menggunakan bumbu masak (MSG) merk XYZ yang mengandung unsur babi tersebut apalagi mereka membeli secara bebas di pasaran. Tetapi biasanya untuk pembelian yang cukup besar, ke banyakan industri makanan itu memesan langsung ke pihak manajemen XYZ. Oleh sebab itu, pihak manajemen XYZ pasti memiliki daftar nama-nama perusahaan industri makanan yang membeli produknya pada saat bumbu masak yang mengandung unsur babi itu di produksi dan diedarkan ke masyarakat. Oleh sebab itu dituntut kejujuran
pihak manajemen XYZ dan perusahaan-perusahaan yang menjadi rekanan XYZ tersebut.
 
Terakhir atas keteledoran (atau unsur kesengajaan?) pihak manajemen XYZ yang memasukkan unsur babi dalam produk MSG-nya tersebut, pihakPemerintah tidak cukup melarang dan memerintahkan untuk menarik produknya yang ada di pasaran. Dalam hal ini dip erlukan pula tindakan hukum yang lebih tegas sehingga kasus serupa tidak akan diulangi lagi di kemudian hari dan menjadi preseden buruk bagi industri lainnya. Di negara-negara maju, penipuan semacam yang dilakukan manajemen XYZ itu bisa dituntut mas yarakat ke pengadilan dengan tuntutan memberi ganti-rugi sampai mencapai jutaan dollar, sampai-sampai perusahaan bersangkutan gulung tikar karena tidak sanggup lagi membayar besarnya tuntutan masyarakat yang telah disetujui pihak pengadilan. Di Indonesia sendiri bagaimana? Tidak ada salahnya ummat Islam yang dirugikan mencoba pula jalur hukum yang sama daripada berbuat anarki dengan menyerang pabrik misalnya!